Sudah hampir seminggu ini ada tetangga baru sebelah kiri rumah. Awalanya sangat menyebalkan karena berisik sekali, udah pot bunga ditaruh di halaman rumah ku, sebenernya sih bukan rumahku, hehe :D tapi aku sewa jadi secara resmi rumah itu adalah rumahku untuk dua tahun ini.
Kadang pulang kerja motornya sudah 'nangkring' di rumput hijau ku, arrrgghh...bikin emosi. Hari berikutnya, dia beli pasir, ehh..naruh pasirnya sebagian di halaman rumah ku..arrghh part 2. Oke masih sabar, biarkan saja, hari berikutnya asbes untuk atap rumah disandarkan di depan teras ku, arrrrggh part 3.
Kita tidak pernah bertemu, dan dia tidak pernah mengetuk pintu rumah untuk ijin atau permisi. Aku berangkat pagi, pulang malam jadi sama sekali tidak pernah melihat mereka. Hingga hari minggu kemarin, bangun pagi, bersih-bersih, potong rumput dan dahan pohon di depan rumah. Wanita seumuran dengan mbah putri ku keluar rumah itu dan menyapaku, minta maaf meletakan bunga di terasku (karena belum ada pagar jadi tak ada pembatas antara rumah).
Lalu anaknya keluar dan menyalami ku, wanita separuh baya (istri kepala keluarga rumah itu). Keluarga yang ramah dan sangat penuh senyum. Beberapa lama muncul anak kecil mungkin 3-4 tahun menghapiriku, anak terkecil keluarga itu sepertinya. Cantik, berrambut kriting lucu dan dia dengan ramahnya setiap melihatku selalu memanggil "Tante....namaku Azizah" ahhh...senyum ku mengembang, rasa jengkel hari-hari sebelumnyapun hilang. Aku suka tetangga baru ku ini, terutama anak kecil itu. Meski siangnya sang istri tetap saja memarkir motornya di rumput hijau ku ....arrrghh:(
1 comments:
:)
Post a Comment