Sebenarnya sore ini saya masih ada beberapa laporan yang menunggu, yang harus sudah saya selesaikan dalam 1-2 hari kedepan, tapi saya benar-benar sudah tidak sabar untuk menceritakan pertemuan kembali saya dengan gamelan. Yup, seperti sebelumnya yang pernah saya ceritakan saya sangat suka, cinta, rindu untuk bisa memainkan kembali salah satu alat yanga ada pada rangkaian alat musik gamelan yaitu saron.
Dulu, 6 atau 7 tahun lalu saya pernah memainkan saron, saat saya dan beberapa orang teman bergabung di Sanggar gamelan Dalem Noto Rahardjan, Yogyakarta. Dalem Noto Rahardjan adalah tempat dimana saya benar-benar jatuh cinta pada alunan musik gamelan untuk pertama kalinya. Dan beberapa tahun kemudian saat saya memutuskan pindah ke Surabaya setelah menyelesaikan kuliah, saya tidak bertemu lagi dengan gamelan. Rasanya ada yang kurang, ada yang amat sangat saya rindukan. Bukannya saya tidak berusaha, saya sudah mencari beberapa sanggar gamelan di surabaya, tapi mungkin niat saya tidak sebesar seminggu terakhir ini.
Setelah seminggu terakhir ini saya mengubeg-ubeg google dan mencari beberapa data tentang sanggar gamelan dan krawitan, saya menemukan situs ini https://brangwetan.wordpress.com/2007/10/03/direktori-seniman-karawitan-jawa-timur/ dan disini tertera nama-nama direktori seniman krawitan Jawa Timur, saya menghubungi beberapa nama yang ada disitu, hingga pencarian saya berhenti pada sebuah nama yaitu Pak Sabar. Seperti nama-nama yang lainnya, saat menelpon pertama kali, saya memperkenalkan diri dan menanyakan apakah beliau adalah pelatih gamelan atau mungkin punya informasi dimana saya bisa belajar gamelan. Kemudian Pak Sabar, memberikan sebuah nama dan no telpon dimana saya mungkin bisa belajar gamelan yaitu Pak Subroto. Pak Sabar menjelaskan bahawa Pak Subroto adalah guru smk-nya yang sekaligus pelatih gamelan.
Berbekal no telpon yang diberikan Pak Sabar, saya menghubungi pak Subroto atau yang bisa dipanggil Pak Broto. Pak Broto sangat ramah dan terbuka atas keinginan saya untuk belajar gamelan, beliau menyampaikan bahwa saya bisa datang ke SMK 9 Surabaya untuk mulai latihan tgl 7 Juni 2011 yaitu kemarin yang kebetulan ada kelompok yang baru saja mulai latihan jadi tidak tertinggal terlalu jauh.
Dan...dengan semangat dan senyum lebar berangkatlah saya ke SMK 9 Surabaya kemarin. Jam latihan adalah jam 18.00-21.00 dan saya datang terlalu sore jadi saya menunggu beberapa saat sampai beberapa orang yang tergabung dalam kelompok gamelan itu datang. Tidak lama kemudian datanglah, pria separuh baya, sedikit gendut dengan wajah penuh senyum dan motornya yang nyentrik. Belum menyebutkan namanya saja saya sudah bisa menebak siapa pria ini. Yup dan benar dugaan saya, dia Pak Broto. Dia seramah dan selucu saat saya menelponnya jadi tidak terlalu canggung berbicara dengan beliau.
18.30 anggota kelompok yang lain mulai berdatangan, kebanyakan pasangan suami istri dan mereka semua mengguanakan bahasa jawa halus alias kromo inggil untuk berbicara satu dengan yang lain. Wow, saya sudah mulai luapa kromo inggil jadi kadang kalau saya lupa saya campur dengan bahasa Indonesia hahaha...
Saya duduk di depan saron, saya sudah hampir lupa bagaimana memainkannya. Tapi untunglah Pak Broto dengan sabar membimbing lagi saya dari awal. Sebelah saya yang memainkan saron juga, pasangan suami istri Bapak dan Ibu Suparno, pasangan yang menyenangkan. Dan betapa terkejutnya saya, saat berkenalan dengan Pak Suparno dan dia langsung menawari saya untuk bergabung dengan grup ketoprak miliknya. Hah?saya? yakin pak? hati saya bilang begitu haha :D
Saya fikir Pak Suparno hanya bercanda, namun sesaat setelah latihan selesai Pak Parno kembali menghampiri saya dan memastikan apakah saya mau ikut grup ketopraknya, yup!! tentu saja saya mau, mau sekali malah!! haha :D
Dan hari ini Bu Lilik, ketua kelompok kami menelpon saya, kembali menanyakan kenapa saya ingin belajar gamelan...beliau sudah menanyakan pertanyaan ini ditempat latihan dua kali haha dan ditambah pagi ini berarti tiga kali :)) Sepertinya memang agak aneh, karena saya paling muda diantara mereka dan saya sampai browsing di internet untuk menemukan tempat latihan gamelan ini, jadi bagi mereka ini memang sedikit tidak biasa, haha baiklah saya mengerti.
Bu Lilik menawari saya untuk ikut latihan yang hari ini juga namun di tempat yang berbeda. Untuk yang hari ini, pesertanya adalah mereka-mereka yang sudah mahir. Waduh..hahha saya baru saja belajar melemaskan tangan saya lagi setelah sekian lama, jadi mungkin lain kali saja, tidak hari ini. Bu Lilik sangat ramah, beliau menyampaikan juga agar saya mau mengajak teman-teman yang masih mudah untuk ikut latihan, saya juga inginnya begitu buk, hehe tapi mungkin pelan-pelan ya :) . Tiga bulan lagi Bu Lilik ada tawaran pentas dan kalau saya sudah siap dan tidak keberatan beliau mengajak saya bergabung. Dan sekali lagi hati saya berkomentar saya?pentas?gak salahkan buw? haha..tentu saja saya mau, mau sekali!! :) Saya akan berlatih sungguh-sungguh untuk tiga bulan lagi.
Tadi malam, saat saya selesai latihan dan menelpon adik saya, saya sempat cerita kalau saya baru saja selesai latihan gamelan dan dia tertawa " Mbak..mbak, aku suka seni,tradisi, tapi gak sampe ikut krawitan kayak kamu haha " . Memangnya kenapa kalau saya ikut krawitan, saya suka gamelan dan saya suka memainkannya, itu saja. " Memang dapat uang berapa kalau manggung?" tanya adik saya lagi. " Hah?uang? entahlah..aku tidak pernah memikirkan dapat berapanya, diajak mentas aja sudah senang bukan kepalang, sekotak nasi saja rasanya sudah cukup .." jawabku. "Hahaha..." dan tawa adik saya mengakhiri pembicaraan kami.
Malam yang luar biasa, hari yang luar biasa, hidup yang indah...pertemuan kembali saya pada gamelan yang benar-benar luar biasa. !!


2 comments:
Keren Klit, ditunggu foto-foto pentas ketopraknya!
hahaha ..masih latihan2 aja yen..semoga cukup pantes buat dipentaskan..xiixix thanks supportnya :)
Post a Comment