Monday, April 25, 2011

Ketoprak riwayatmu kini

(Tulisan ini saya tulis pada saat acara berlangsung namun baru bisa saya postingkan sekarang, haha..jadi biarkan saja begini ya )

Ini kali pertama saya di Surabaya ini bisa nonton ketoprak, bukan karena malas nonton tapi tidak tahu harus nonton dimana. Jumat kemarin seorang teman yang kebetulan tahu kesukaan saya terhadap wayang, gamelan ataupun hal-hal yang berbau seni tradisional menawari tiket ketoprak untuk dua orang malam minggu ini. Tak terbayang bagaimana senangnya hati saya. Kata salah seorang teman, sudah seperti orang dapat harta karun.


Ini undangannya, seperempat bagiannya dipotong pada saat masuk tadi (saya fikir akan ada doorprize jadi saya simpan baik-baik tiketnya..hahha :D)


Ya, saya memang sangat senang, kerinduan saya pada suara gending dan alunan musik gamelan di Jogja tempat saya kuliah dulu sedikit terobati. Yup, dan disinilah saya sekarang, Gedung Pringgodani THR Jl. Kusuma bangsa No. 116-118 Surabaya. Menunggu dengan sabar seorang diri ketoprak ini di mulai. Saya penasaran, akan seperti apa ketoprak ini. Karena setahu saya, untuk di Jawa Timur biasanya jarang ada ketoprak, lebih seringnya sajian yang mirip dengan ketoprak ini yaitu Ludruk. Ludruk hampir sama dengan ketoprak hanya bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa timuran, sedang ketoprak menggunakan bahasa jawa tengahan atau bahasa jawa halus yang disebut bahasa Jawa kromo inggil. Lain kali kita akan bahas perbedaan Ketoprak dan Ludruk lebih mendalam setelah saya nonton Ludruk karena saya belum pernah nonton ludruk langsung sesungguhnya haha...

7.30 PM para penabuh gamelan sudah datang dan mulai memakai baju kebesaran mereka. Tepat 7.45 alunan musik mulai dimainkan. Indah dan damai. Saya amati sejenak penonton yang mulai memenuhi ruangan, sudah mulai ramai.


Gedung ini sudah lumayan tua dan kuno. Kursi-kursinyapun sudah sangat kuno. Sebelah saya rombongan keluarga, seorang ayah, kakek dan 2 orang putri kecil mereka yang berumur 8 dan 6 tahun duduk dengan manis ikut menikmati setiap ketukan suara gamelan. Ada yang saya lupa, saya cuma memasukan botol air mineral ke dalam tas tadi, saya lupa bawa cemilan. Lapar...haha.


Acara di buka dengan tari-tarian, dilanjutakan dengan sambutan salah satu juru bicara dari sanggar, saya juga kurang tahu apa sebutan untuk pria ini. Wah, sayang sekali saya belum punya kamera slr, hasil foto saya jelek sekali karena dari kamera hp dan kamera poket, haha..

Tapi untung saya rekam juga, lagi-lagi pakai kamera hp, haha.. tak apalah, lain kali saya usahakan foto yang lebih bagus. Lain kali saya berangkat lebih awal biar dapat kursi no 1, hari ini duduk di kursi no 2, jadi untuk ambil gambar masih terhalang karena saya malas berdiri. Sayang juga sound systemnya sama sekali tidak mendukung, suaranya tidak jelas dan menggema. Beberapa penggemar ketoprak di belakang saya juga berpendapat sama.

Karena sanggar ini kurang di perhatikan mungkin itu yang menyebabkan sajian yang ditampilan tidak maksimal. Terus terang saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi saya sangat menikmati sajian di depan saya ini. Meski suaranya sama sekali tidak jelas.


Ini adegan awal ketoprak ( maaf ya gambarnya kurang bagus ^^ )

Pukul 09.00 PM rasa lapar di perut saya sudah tidak bisa tertahankan lagi, jadi saya memutuskan untuk pulang saja. Beberapa orang di belakang saya juga memutuskan untuk pulang karena tidak bisa menikmati pembicaraan para pemain didepan.


Hemm, sungguh sangat di sayangkan sarana dan prasarana yang ada kurang mendukung. Malam ini tiket memang gratis, dari sambutan pengelola sanggar tadi memang untuk malam ini gratis tapi untuk selanjutnya akan dikenakan biaya masuk. Mungkin memang lebih baik begitu, agar tampilan yang disajikan lebih maksimal. Malam ini memang sajian ketoprak seperti yang biasa saya lihat waktu kecil di desa, bukan Ludruk ala Jawa timuran seperti keraguan saya pada awal datang tadi. Sesaat sebelum meninggalkan tempat parkir sempat saya perhatikan, rupanya untuk pertunjukan Ludruk ada di gedung depannya. Malam yang sungguh menyenangkan :)

Thursday, April 21, 2011

Buzy si lebah

Saat kecil aku selalu ingin seperti elang..
Bisa terbang tingi sekali,jauh menembus angkasa.
Lalu aku mulai mengepakan sayap kecil ku, sedikit demi sedikit
Pada awalnya aku tidak tahu cara mengepakan sayapku, aku hanya sendiri di hutan yang besar ini
Little Buzy, begitu mereka memanggilku
Mereka tidak bisa mengajari ku mengepakkan sayap
Karena mereka tidak terbang dan mereka pikir aku little bug yang gila.. haha
Kata mereka aku tidak akan pernah bisa terbang tinggi seperti elang

Meski akhirnya aku bisa mengepakan sayap kecilku Tapi aku masih tidak terbang tinggi, lalu aku mulai berfikir sama dengan mereka Aku memang tidak akan terbang tinggi.

Waktu berlalu,aku tumbuh semakin dewasa..
Aku sudah hampir lupa cita-cita tinggi ku, untuk terbang seperti elang
Namun sesungguhnya..Buzy tidak pernah benar-benar melupakan cita-cita tingginya
Saat malam mulai bergulir dan sang elang dengan cantiknya berlalu diatasku,seoalah menyapa "hay Buzy,are you still down there?"
Ahh Buzy,elang tidak pernah menyapa mu,ya aku hanya sibuk dengan hayalan-hayalanku
Pikiran-pikiran kacau ku,berandai-andai memandang bintang dari bawah sini

Meski akhirnya aku bisa terbang, tapi hanya setinggi bunga mawar liar
Aku belum bisa memenuhi mimpiku terbang setinggi elang
Dan aku mulai berfikir untuk menyerah...
Ahh Buzy tidak pernah menyerah, tidak akan, bahkan saat semua tertawa dan berfikir aku gila
Aku tidak akan menyerah..

Mungkin belum sekarang, tapi Buzy tahu pasti ada jalan untuk seperti mimpinya..
Malam telah larut, aroma mawar ini membawaku untuk segera memejamkan mata
Tak ada yang lebih indah dari hidup ku bukan
Aku bahkan bisa tertidur di kelopak mawar yang cantik ini
Blessing Buzy, hope I can remind those word on me when I wake up
Kelley, my kitty friend always said that..you are blessed Buzy, remind that on your mind.
Thanks kelley...nite

To be continued........

Sop buah yang kepagian :)

Yup inilah menu sarapan pagi ini, rada kepagian untuk semangkok Sop buah memang, tapi tak apalah untuk menemani mie goreng ala buzybugz haha...

Sop buah beli di dekat kantor, dan mie goreng tentu saja buatan sendiri di pentry kantor ..haha..mantab dan kenyang.


Kalau perut kenyang, hati riang, mukapun jadi senang..haha..minggu yang melelahkan jadi apapun yang bisa buat senang sangat disyukuri :)

Wednesday, April 20, 2011

Ketika hidup menjadi hitam dan abu-abu

Sebenarnya ini dari kata "when life's turning black and gray" tapi karena ingin menulis dalam bahasa Indonesia jadi begitulah judulnya...haha


Kadang, ada saat seperti itukan? dalam kehidupan siapa saja, baik yang kelihatannya bahagia tak kekurangan satu apapun.  Apalagi kalau yang jelas -jelas terlihat banyak masalah, rasanya hidup hanya berwarna, hitam dan abu-abu...


Rasanya hanya ingin menyerah, berfikir seperti sudah tak ada jalan untuk keluar namun bertahanlah sedikit lebih lama lagi. Jangan berhenti berharap, karena dalam setiap satu harapan akan ada seribu kemungkinan. Gambaru ^^

Monday, April 18, 2011

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Sudah hampir seminggu ini ada tetangga baru sebelah kiri rumah. Awalanya sangat menyebalkan karena berisik sekali, udah pot bunga ditaruh di halaman rumah ku, sebenernya sih bukan rumahku, hehe :D tapi aku sewa jadi secara resmi rumah itu adalah rumahku untuk dua tahun ini.


Kadang pulang kerja motornya sudah 'nangkring' di rumput hijau ku, arrrgghh...bikin emosi. Hari berikutnya, dia beli pasir, ehh..naruh pasirnya sebagian di halaman rumah ku..arrghh part 2. Oke masih sabar, biarkan saja, hari berikutnya asbes untuk atap rumah disandarkan di depan teras ku, arrrrggh part 3.


Kita tidak pernah bertemu, dan dia tidak pernah mengetuk pintu rumah untuk ijin atau permisi. Aku berangkat pagi, pulang malam jadi sama sekali tidak pernah melihat mereka. Hingga hari minggu kemarin, bangun pagi, bersih-bersih, potong rumput dan dahan pohon di depan rumah. Wanita seumuran dengan mbah putri ku keluar rumah itu dan menyapaku, minta maaf meletakan bunga di terasku (karena belum ada pagar jadi tak ada pembatas antara rumah).


Lalu anaknya keluar dan menyalami ku, wanita separuh baya (istri kepala keluarga rumah itu). Keluarga yang ramah dan sangat penuh senyum. Beberapa lama muncul anak kecil mungkin 3-4 tahun menghapiriku, anak terkecil keluarga itu sepertinya. Cantik, berrambut kriting lucu dan dia dengan ramahnya setiap melihatku selalu memanggil "Tante....namaku Azizah" ahhh...senyum ku mengembang, rasa jengkel hari-hari sebelumnyapun hilang. Aku suka tetangga baru ku ini, terutama anak kecil itu. Meski siangnya sang istri tetap saja memarkir motornya di rumput hijau ku ....arrrghh:(
 
Copyright (c) 2010 BuzyBugz. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.